Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun menggelar apel kemarin (28/4). Bukan karena darurat kebencanaan, namun untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada 26 April lalu.
Kondisi harian cuaca Pacitan tak menentu. Kadang hari ini hujan, besoknya panas. BPBD menyebut kondisi ini dipengaruhi karena faktor perubahan iklim di perairan selatan Jawa.
Orang dulu bilang, Desember gede-gedene sumber. Nah, potensi sangat hujan lebat diperkirakan bakal terjadi sepanjang akhir tahun. Jawa Timur masuk dalam 11 daerah yang berpotensi terjadi hujan sangat lebat yang diperkirakan mulai hari ini (25/12) hingga 1 Januari 2023.
Imbauan dari BNPB soal memperluas informasi tentang kebencanaan di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) direspons cepat Pemkab Pacitan.
Kabupaten Pacitan yang berbatasan langsung dengan pantai selatan Jawa berpotensi terdampak gempa dan tsunami. Pemkab dan masyarakat diminta bersiap dengan skenario terburuk akan potensi bencana tersebut.
Cuaca di Pacitan dan sekitarnya terbilang sedang tidak menentu. Beberapa hari terakhir kota 1001 gua diguyur hujan dengan intensitas rendah–sedang. Kondisi itu diprediksi terjadi hingga pergantian tahun nanti.
Aktivitas kegempaan di Pacitan meningkat. Dalam sebulan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat mencatat telah terjadi 76 kali gempa bumi akibat aktivitas deformasi di zona Benioff maupun megathrust.
Musim penghujan kali ini yang kerap diwarnai angin kencang juga menjadi atensi kalangan pegiat kepramukaan. Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Madiun, misalnya, mengasah kemampuan tim rescue-nya yang bernama Brigade Penolong 13.36.